Apakah hanya siku-siku, Teorema
Pythagoras itu?
Abstrak
Sering
kita menemukan kasus dimana terdapat sebuah segitiga siku-siku dengan panjang
masing-masing sisi tegaknya a dan b, serta c adalah sisi miring (hipotenusa)
segitiga tersebut. Apa dan bagaimana hubungan antara ketiganya ?. Seorang
matematikawan Yunani “Phytagoras” menyimpulkan suatu hubungan antara a, b, dan
c dimana kuadrat sisi miring suatu segitiga siku sama dengan jumlah kuadrat
sisi-sisi tegaknya. Lalu bagaimana dengan sudut yang kurang
dari
apakah nilai c akan
berubah atau tidak. Kasus yang sering kita temui dalam permasalahan matematika
yang berkaitan dengan Teorema Phytagoras hanya berlaku untuk segitiga siku-siku
saja, tapi tidak pernah menyinggung bagaiman untuk segitiga yang bukan
siku-siku misalnya segitiga tumpul atau segitiga lancip, apakah akan berlaku
sama teorema phytagoras tersebut. Terkait dengan Teorema
Pythagoras harus adanya pembuktian untuk mengetahui kebenaran dari Teorema
Pythagoras ini.

A.
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dalam
matematika kita sering mendengar mengenai apa yang dimaksud dengan Phytagoras.
Phytagoras biasanya kita temukan dalam materi Geometri, dimana teorema
phytagoras ini digunakan untuk memebantu dalam pegerjaan soal geometri yang
berhubungan dalam mecari nilai sebuah bangun datar maupun bangun ruang dimana
mengaitkan antara tiga sisi sebuah segitiga siku-siku.
Teorema
Phytagoras ini biasanya digunakan untuk sebuah segitiga siku-siku dengan
berlakunya “ jumlah kuadrat sisi siku-siku sama dengan kuadrat sisi miringnya”.
Phytagoras menyatakan bahwa “ untuk setiap segitiga siku-siku berlaku kuadrat
panjang sisi miring (Hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi
siku-sikunya. Dari pernyataan diatas didapat bahwa teorema phytagoras untuk
sudut yang besarnya
didapat rumus dengan besar kuadrat sisi miring
sama dengan jumlah kuadrat dari sisi yang lain. Atau dapat ditulis:






Rumus
diatas untuk segitiga siku-siku yang memiliki sudut
. Lalu bagaimana dengan
sudut yang kurang dari
apakah nilai c akan
berubah atau tidak. Kasus yang sering kita temui dalam permasalahan matematika
yang berkaitan dengan Teorema Phytagoras hanya berlaku untuk segitiga siku-siku
saja, tapi tidak pernah menyinggung bagaiman untuk segitiga yang bukan
siku-siku misalnya segitiga tumpul atau segitiga lancip, apakah akan berlaku
sama teorema phytagoras tersebut. maka dari itu akan kita singgung mengenai
Teorema Phytagoras untuk sudut yang bukan
melainkan sudut kurang dari
.




2. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah yang akan kita bahas yaitu:
1.
Menemukan Teorema Pythagoras untuk
segitiga siku-siku
2.
Menemukan Teorema Pythagoras untuk
segitiga dengan sudut kurang dari 

3. Tujuan
Tujuan
dari makalah in yaitu:
1.
Untuk mengetahui bagaimana Teorema
Phytagoras untuk segitiga dengan sudut kurang dari 

2.
Untuk mengetahui bagaimana Teorema Phytagoras
untuk segitiga siku-siku
B.
Pembahasan
1. Apa itu Teorema Phytagoras
Teorema Phytagoras adalah suatu
keterkaitan antara tiga sisi sebuah segitiga siku-siku. Teorema ini dinamakan
berdasarkan nama matematikawan Yunani abad ke-6 SM, yaitu oleh Pythagoras.
Seorang
matematikawan Yunani “Phytagoras” menyimpulkan suatu hubungan antara a, b, dan
c dimana kuadrat sisi miring suatu segitiga siku sama dengan jumlah kuadrat
sisi-sisi tegaknya. Ahli matematika yang
sekaligus seorang musisi berbakat itu mencetuskan sebuah Teorema yang sering
kita kenal dengan nama” Teorema Phytagoras”.
.

Teorema ini biasanya digunakan dalam
materi Geometri yang berkaitan dengan menghitung suatu bangun datar ataupun
bangun ruang.
2. Pembuktian Rumus Teorema Phytagoras
Terkait
dengan Teorema Pythagoras harus adanya pembuktian untuk mengetahui kebenaran
dari Teorema Pythagoras ini. Banyak sekali cara untuk membuktikan teorema ini,
salah satunya dengan cara sebagai berikut:
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Luas daerah persegi kecil dengan sisi
c sama dengan luas persegi besar
dikurangi 4 kali
luas daerah segitiga siku-siku. Secara aljabar dapat kita selesaikan menajdi:


Telah terbukti bagaimana rumus
teorema pythagoras dala segitiga siku-siku, dengan c adalah sisi miring dan b
sisi siku-siku segitiga.
Adapun pembuktian lain yaitu:



3. Pembuktian rumus teorema phytagoras
untuk sudut lancip
Selanjutnya muncul sebuah pertanyaan
apakah Teorema Phytagoras hanya berlaku untuk segitiga siku-siku ? Mencuatlah
sebuah kasus bagaimana cara mencari nilai c (sisi miring segitiga) pada segitiga bukan siku-siku. Mari
kita ambil contoh pada segitiga lancip dimana sudutnya kurang dari
.

Perhatikan segitiga berikut,
Segitiga ABC merupakan segitiga lancip
dengan garis tinggi CD. AB = c, AD = x, BD = c-x, BC = a, dan AC = b .

Perhatikan sagitiga ADC,

Perhatikan segitiga BDC,

Rumus lainnya juga dapat dibuktikan
dengan cara seperti diatas, maka kita memperoleh,

Jadi, untuk mencari nilai c pada
segitiga lancip tidak berlaku lagi teorema Phytagoras melainkan menggunakan
aturan cosinus: 

C.
Penutup
1. Simpulan
Berdasarkan
hasil pembuktian dan perhitungan yang dilakukan dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa :
1.
Rumus Teorema Pythagoras pada segitiga
siku-siku dapat dibuktikan dengan banyak
cara, salah satunya menggunakan cara menghitung luas persegi yang memuat
segitiga siku-siku didalamnya, selain itu juga untuk membuktikan teorema ini
dapat menggunakan perbandingan beberapa segitiga siku-siku yang memiliki sisi
miring berbeda-beda. Dari kedua cara ini didapat Rumus Teorema Pythagoras pada
segitiga siku-siku adalah
, dengan c adalah sisi
miring dari segitiga tersebu.

2.
Untuk Rumus Teorema Pythagoras pada
segitiga lancip yang sudutnya kurang dari
ini dapat dibuktikan dengan menggunakan
segitiga sembarang yang memuat sudut siku-siku dan sudut lancip. Dari segitiga
sembarang tersebut dapat dibandingkan sudut yang ada dan sisi yang termuatnya.
Sehingga dari pembuktian ini didapat Rumus Teorema Pythagoras untuk sudut
lancip adalah
, dengan c adalah sisi miringnya. maka dapat disimpulkan bahwa
besar nilai c (sisi miring) pada segitiga lancip akan lebih kecil dari jumlah
kuadrat sisi-sisi yang lainnya.


2. Saran
Pada
setiap pembelajaran matematika disekolah dalam menerapkan penggunaan Teorema
Pythagoras yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah dari matematika
yang terkait, lebih diajarkan mengenai teorema pythagoras yang bukan sudut
, sehingga anak akan
lebih banyak pengetahuannya bahwa Teorema Pythagoras dapat digunakan untuk
menghitung segitiga yang bukan siku-siku.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar