Minggu, 09 Oktober 2016

Dibalik Shalat Sunnah Fajar



Dibalik Shalat Sunnah Fajar
Shalat sunnah fajar itu, maksudnya adalah shalat sunnah qabliyah subuh. Untuk itu marilah kita laksanakan shalat sunnah fajar sebelum shalat subuh. Tapi pada pembahasan kali ini akan ana paparkan tentang dibalik shalat sunnah fajar, mungkin saja ada hikmahnya dibalik itu semua. Ingin tahu apa itu? Silakan simak artikel islami tentang shalat sunnah fajar di bawah ini….

Allah swt adalah Zat yang Maha Kaya lagi Maha Pemberi, Maha Pemurah
lagi Maha Adil. Begitu banyak nikmat dan pahala yang telah Allah swt
berikan dan janjikan kepada umat-Nnya yang taat kepada-Nya. Setiap
perintah ibadah yang diserukan kepada manusia, tidak lain dan tidak
bukan adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri.

Setiap perintah ibadah
memiliki nikmat dan pahala yang begitu besar, yang telah dijanjikan
oleh Allah swt. Setiap perintah ibadah merupakan ladang nikmat dan
pahala bagi umat manusia. Jangankan pada ibadah yang wajib, ibadah yang
sunnah pun banyak sekali yang di dalamnya telah Allah swt tempatkan
nikmat dan pahala yang sangat besar, yang dapat dipetik hanya oleh
orang-orang yang taat dan ikhlas menjalankan ibadah tersebut.

Sholat sunnah fajar adalah salah satu contoh ibadah sunnah yang
memiliki ganjaran yang sangat besar bagi yang melakukan dan
mengistiqomahkannya. Memang, sholat fajar ini merupakan salah satu
sholat sunnah yang jarang sekali diamalkan oleh umat muslim, meskipun
hanya dilakukan dalam dua rakaat yang ringan. Faktor penyebabnya hanya
satu, karena mereka harus bangun lebih pagi. Dan kenyataannya, sangat
sedikit sekali umat muslim yang memang sanggup untuk bangun di pagi
buta. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jamaah sholat shubuh yang hadir
disetiap masjid dan musholah. Untuk musholah, dapat penuh sampai satu
shaf saja sudah Alhamdulillah.

Seandainya setiap umat muslim
benar-benar mengerti dan memahami ganjaran apa yang ada dibalik sholat
sunnah dua rakaat sebelum fajar tersebut, niscaya mereka akan
berlomba-lomba untuk mendapatkannya.

Aisyah RA meriwayatkan dari Nabi SAW, Beliau bersabda : “Dua rakaat (sebelum) fajar (shalat subuh) lebih baik (nilainya) dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Merujuk
pada sabda Rasulullah saw diatas, dapatkah kita bayangkan sebesar apa
atau seperti apakah sebenarnya nilai dari sholat sunnah dua rakaat
sebelum fajar tersebut? Subhanallah, sungguh Allah Maha Kaya lagi Maha
Pemurah.

Begitu besarnya keutamaan dan balasan pahala yang
dijanjikan Allah swt bagi orang-orang yang selalu mengistiqomahkan
sholat sunnah dua rakaat sebelum fajar, hingga Rasulullah saw pun
sangat menjaga sholat sunnah tersebut daripada sholat sunnah yang
lainnya. Dan logikanya, kalau Rasulullah saw saja yang sudah dijamin
dengan surga masih sangat menjaga sholat sunnah tersebut, lalu apa yang
menyebabkan umat muslim pengikut Rasulullah saw yang pastinya tidak
pernah lepas dari salah dan dosa tidak mau berjuang untuk
mengistiqomahkannya juga? Harusnya, umat muslim dapat menjaga sholat
tersebut dengan usaha yang jauh lebih keras.

Ummul Mukminin, Aisyah RA berkata, "Rasulullah SAW sangat menjaga shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh bila dibandingkan dengan shalat sunnah lainnya.”

Sholat
sunnah dua rakaat sebelum shubuh atau sholat sunnah fajar, atau yang
lebih dikenal dengan sebutan sholat sunnah qobliyah shubuh memang
bukanlah salah satu ibadah yang diwajibkan, namun sholat sunnah ini
merupakan salah satu ibadah yang sangat di anjurkan atau yang biasa
disebut dengan sunnah muakkad. Sholat sunnah ini dikerjakan
sebelum waktu fajar dengan jumlah rakaat yang ringan. Sholat sunnah ini
hanya terdiri atas dua rakaat yang dapat dilakukan dengan mudah dan
tidak perlu berlama-lama. Karena di dalam sebuah riwayat pun telah
dikatakan bahwa Rasulullah saw telah mengerjakan sholat sunnah fajar
dengan cepat, sehingga para sahabat mengira bahwa beliau tidak membaca
surat Al Fatihah.

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah
saw membaca surat Al Kafirun pada rakaat pertama setelah membaca Al
Fatihah, dan membaca surat Al Ikhlas pada rakaat kedua setelah membaca
surat Al Fatihah.

Meskipun dapat dilakukan dengan mudah dan
ringan, namun begitu banyak umat muslim yang tidak mau, tidak pernah
mengerjakan atau jarang sekali mengerjakan sholat sunnah fajar
tersebut. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah
karena ketidak tahuan mereka atas keutamaan dan keistimewaan sholat
sunnah fajar tersebut, malas karena harus dikerjakan di pagi buta,
sering bangun kesiangan, malas, dan lain-lain.

Selain membaca Al
Quran dan berdzikir, ada hal lain pula yang dapat dan boleh dilakukan
oleh seorang mukmin setelah selesai mengerjakan sholat sunnah fajar.
Kita diperbolehkan berbaring di atas lambung kanan seraya menunggu
datangnya iqomah. Hal ini sebagaimana di sabdakan oleh Rasulullah saw
yang artinya:

 Aisyah RA berkata : “Nabi SAW apabila selesai melaksanakan dua rakaat shalat sunnah fajar berbaring dengan bersandarankan lambung kanan”.

Begitu
besarnya Allah swt telah memberikan pahala dan nilai pada sholat sunnah
dua rakaat sebelum fajar, tapi begitu banyak pula manusia yang

mengabaikan dan meninggalkannya. Masih saja manusia berlomba-lomba
untuk menghabiskan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengejar dunia
hingga mereka tak sanggup lagi membuka mata untuk melakukan sholat
sunnah fajar yang ringan tersebut. Mereka tak sanggup lagi untuk
mengangkat kakinya menuju tempat wudhu untuk melaksanakan sholat sunnah
yang penuh dengan keutamaan tersebut, yang Rasulullah saw sangat
menjaganya.

Bukankah Rasulullah saw telah memberikan rahasia
besar yang sangat menguntungkan bagi kita? Satu ibadah yang ringan dan
mudah, namun dengan nilai dan pahala yang melebihi dunia dan isinya.
Subhanallah. Semoga Allah swt senantiasa memberikan kekuatan kepada
kita semua untuk senantiasa mengistiqomahkan sholat sunnah fajar dengan
penuh keikhlasan. Amin.
Demikianlah dibalik shalat sunnah fajar yang saya sampaikan pada hari ini, semoga menjadikan sebuah motivasi untuk diri kita, agar selalu senantiasa melaksanakan shalat sunnah fajar ini. Semoga bermanfaat.
Sumber : madinatulilmi(dot)com

Rahasia Shalat Dhuha
Sahabat yang dirahmati Allah SWT, beruntunglah bagi sobat semua yang selalu menjalani shalat dhuha, selain ada manfaatnya juga ada rahasianya. Apa rahasia shalat dhuha itu? Inilah jawabannya dari Ust. HM Arifin Ilham

Setelah amaliah
memakmurkan masjid, amaliah harian lainnya yang sebaiknya dilakukan secara rutin adalah shalat dhuha. Shalat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan saat matahari sudah sepenggalah naik. Rasulullah SAW memberikan tuntunan kepada umatnya agar mengerjakan shalat dhuha secara rutin.

Perintah Rasulullah ini ditegaskan berdasarkan hadits dari Abu Hurairah, berkata, “Kekasihku Rasulullah berpesan kepadaku tentang tiga hal: berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, dan mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim)

Begitu juga hadis oleh Anas, Rasulullah bersabda, ”Siapa yang mengerjakan shalat dhuha sebanyak dua belas rakaat, Allah akan membangun buat dirinya istana emas di surga.“ (HR Tirmidzi)

Adapun rahasia dan khasiat shalat dhuha, dapat dipahami dari keterangan dua hadis berikut ini:

Rasulullah bersabda, "Seharusnya setiap tulang badan salah seorang di antara kalian setiap pagi agar bersedekah. Setiap tasbih bernilai sedekah, setiap pujian kepada Allah bernilai sedekah, setiap bacaan tahlil bernilai sedekah, setiap takbir bernilai sedekah, men yuruh agar berbuat baik bernilai sedekah, dan mencegoh orang yang berbuat mungkar bernilai sedekah. Semua itu dapat dimbangi dengan mengerjakan shalat dua rakaat, yaitu shalat dhuha. ” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)

Buraidah meriwayatkan sabda Rasulullah, “Pada manusia terdapat tiga ratus enam puluh persendian tulang. Hendaknya setiap persendian itu bersedekah. Orang-orang bertanya, siapa yang dapat mengerjakan seperti itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Ada dahak di masjid, lalu ditimbun dengan tanah, atau ada suatu gangguan yang disingkirkan dari jalan. Bila tidak sanggup, maka dapat diganti dengan shalat dhuha sebanyak dua rakaat. Hal itu meniadai bagimu. ” (HR Ahmad dan Abu Daud)

Tentang kedua hadits tersebut, Imam Syaukani berpendapat bahwa hal tersebut menunjukkan keutamaan mengerjakan shalat dhuha dua rakaat. Betapa tingginya nilai shalat ini. Bahkan dua rakaat shalat dhuha dapat menggantikan tiga ratus enam puluh kali bersedekah.

Selaiun itu, shalat dhuha juga bisa membukakan pintu rezeki dan panjang umur. Konon diceritakan menurut sumber yang terpercaya, bahwa ada seorang nenek renta berusia lebih dari 100 tahun. Si nenek masih dalam keadaan sehat. Pendengaran dan penglihatannya masih bagus. Ketika dikonfirmasi tentang salah satu rahasianya, ternyata si nenek rajin puasa sunnah, mengerjakan shalat tahajud dan shalat dhuha secara rutin.

Subhanallah. Betapa luar biasanya apabila kita selalu melaksanakan shalat dhuha, dan inilah rahasia shalat dhuha yang sesungguhnya.

Nah, bagi sobat yang masih belum melaksanakan shalat dhuha, mari segeralah melaksanakan
shalat sunnah ini yaitu shalat dhuha, mudah-mudahan selalu istiqomah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar