Minggu, 30 Oktober 2016

Filsafat dalam Mencari Kebenaran

Filsafat dalam Mencari Kebenaran
Mengapa kita harus mempelajari filsafat, apakah untuk manambah wawasan kita akan segala fenomena yang ada,
Lalu untuk apa kita mempelajari filsafat ??
Jika kita meragukan suatu hal yang tidak didukung oleh bukti-bukti sampai ada bukti-bukti yang dapat meyakinkan akan kebenaran yang kita ingin kita ketahui. Kita harus menjadi seseorang yang ingin mengetahui segala sesuatu atau bahasa saat ini disebut dengan KEPO. Filsafat memang dimulai dari rasa keingintahuan kita akan sesuatu yang ada dan membutuhkan banyak pertanyaan yang bersangkutan hal itu, agar kita dapat mendapatkn kebenaran drai yang kita tanyakan.
Yang membuat suatu pertanyaan itu benar atau salah, yang dapat menjawab dari permasalahan tersebut adalah dengan melihat bagaimana fakta yang ada, sehingga tidak ada keraguan untuk menentukan itu benar atau salah.
Fakta menurut Bertrand Russel adalah sesuatu yang ada. Sebagai contoh jika kita memperlihatkan jadwal kereta api dan menemukan bahwa ada sebuah kereta api menuju ke suatu daerah pada pukul 10 pagi kemudian jika jadwal itu benar, maka terdapat sebuah kereta api yang sungguh-sungguh pergi yang merupakan suatu fakta. Ia menyatakan suatu fakta bila ia benar, dalam hal ini jika sungguh terdapat kereta api. Fakta berebentuk kenyataan (konkret) dan dapat ditangkap panca indra serta dapat diketahui dan dapat pula diakui kebenarannya.
Sedangkan kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan manusia sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan selalu berusaha memeluk suatu kebenaran. Kebenaran menurut Bertrand Russel adalah suatu sifat dari kepercayaan dan diturunkan dari kalimat yang menyatakan kepercayaan tersebut. Kebenaran merupakan suatu hubungan tertentu antara suatu kepercayaan dengan suatu fakta.
Kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan dengan fakta-fakta itu sendiri, atau pertimbangan (judgment) dan situasi yang dipertimbangkan itu berusaha melukiskannya. Kebenaran adalah soal hubungan antara pengetahuan dan apa yang menjadi objeknya, yaitu apabila terdapat persesuaian dalam hubungan antara obyek dan pengetahuan kita tentang obyek itu.
Dari berbagai pengertian mengenai fakta dan kebenaran diatas  dapat kita pahami bahwa fakta adalah suatu kenyataan yang dapat ditangkap oleh panca indera maupun yang tidak dapat dilihat secara kasat mata serta diakui kebenarannya. Sedangkan kebenaran adalah sesuatu yang nyata dan sesuai dengan fakta, dan bersifat relatif. Artinya apa yang dianggap seseorang benar, belum tentu orang lain menganggap benar.
Rasa ingin tahu dalam belajar filsafat mengarahkan manusia untuk mencari kebenaran dengan berbagai cara atau pendekatan. Konsep kebenaran sendiri mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan cara berfikir manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar