Filsafat
dalam Mencari Kebenaran
Mengapa kita harus mempelajari
filsafat, apakah untuk manambah wawasan kita akan segala fenomena yang ada,
Lalu untuk apa kita mempelajari filsafat ??
Jika kita meragukan suatu hal yang tidak
didukung oleh bukti-bukti sampai ada bukti-bukti yang dapat meyakinkan akan
kebenaran yang kita ingin kita ketahui. Kita harus menjadi seseorang yang ingin
mengetahui segala sesuatu atau bahasa saat ini disebut dengan KEPO. Filsafat memang
dimulai dari rasa keingintahuan kita akan sesuatu yang ada dan membutuhkan
banyak pertanyaan yang bersangkutan hal itu, agar kita dapat mendapatkn
kebenaran drai yang kita tanyakan.
Yang membuat suatu pertanyaan itu benar
atau salah, yang dapat menjawab dari permasalahan tersebut adalah dengan
melihat bagaimana fakta yang ada, sehingga tidak ada keraguan untuk menentukan
itu benar atau salah.
Fakta menurut Bertrand Russel adalah sesuatu yang ada.
Sebagai contoh jika kita memperlihatkan jadwal kereta api dan menemukan bahwa
ada sebuah kereta api menuju ke suatu daerah pada pukul 10 pagi kemudian jika
jadwal itu benar, maka terdapat sebuah kereta api yang sungguh-sungguh pergi
yang merupakan suatu fakta. Ia menyatakan suatu fakta bila ia benar, dalam hal
ini jika sungguh terdapat kereta api. Fakta berebentuk kenyataan (konkret) dan
dapat ditangkap panca indra serta dapat diketahui dan dapat pula diakui
kebenarannya.
Sedangkan kebenaran adalah satu nilai utama di dalam
kehidupan manusia sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia.
Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan selalu berusaha memeluk suatu
kebenaran. Kebenaran menurut Bertrand Russel adalah suatu sifat dari
kepercayaan dan diturunkan dari kalimat yang menyatakan kepercayaan tersebut.
Kebenaran merupakan suatu hubungan tertentu antara suatu kepercayaan dengan
suatu fakta.
Kebenaran adalah persesuaian antara pernyataan dengan
fakta-fakta itu sendiri, atau pertimbangan (judgment) dan situasi yang
dipertimbangkan itu berusaha melukiskannya. Kebenaran adalah soal hubungan
antara pengetahuan dan apa yang menjadi objeknya, yaitu apabila terdapat
persesuaian dalam hubungan antara obyek dan pengetahuan kita tentang obyek itu.
Dari berbagai pengertian mengenai fakta dan kebenaran
diatas dapat kita pahami bahwa fakta
adalah suatu kenyataan yang dapat ditangkap oleh panca indera maupun yang tidak
dapat dilihat secara kasat mata serta diakui kebenarannya. Sedangkan kebenaran
adalah sesuatu yang nyata dan sesuai dengan fakta, dan bersifat relatif. Artinya
apa yang dianggap seseorang benar, belum tentu orang lain menganggap benar.
Rasa ingin tahu dalam belajar filsafat mengarahkan manusia
untuk mencari kebenaran dengan berbagai cara atau pendekatan. Konsep kebenaran
sendiri mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan cara berfikir manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar