Sabtu, 26 November 2016

Apa Yang Dipelajari Dalam Filsafat Kebudayaan ?

Apa Yang Dipelajari Dalam Filsafat Kebudayaan ?
Pada dasarnya melalui filsafat kebudayan kita hendak memahami manusia, terutama melalui pemahaman mengenai kompleks perilakunya. Persis seperti yang dinyatakan oleh Ernst Cassier (1874-1945): untuk mengerti manusia, tidak ada cara lain selain memahami hidup dan tingkah lalkunya. Dalam berfilsafat, manusia memang terutama hendak memahami eksistensinya sendiri. Filsafat itu pada akhirnya tidak lain adalah bentuk tiara usaha untuk memahami manusia, termasuk juga memahami apa yang seolah-olah telah dipahami manusia.
Dalam kerangka filasafat kebudayaan, kita harus memberikan perhatian lebih pada antropologi. Kendati antropologi membahas hakekat manusia, studi masalah kebudayaan sebagaimana yang kita pahami sekarang relatif merupakan ‘cerita baru’. Dalam rangka perkembangan itu, masalah-masalah kebudayaan mula-mula merupakan bagian dari pembahasan dari berbagai disiplin ilmu yang menyangkut manusia. Pertanyaan adalah manusia, dan kebudayaan hadir justru karena manusia terus-menerus bertanya dalam perjuangannya untuk menjawab dan mengatasi masalahyang dia hadapi untuk menjalani, mempertahankan, dan mengembangkan hidupnya. Tetapi filsafat kebudayaan yang hendak diakui sebagai suatu disiplin ilmu yang relatif independen baru hadir sejak kebudayaan dijadikan fokus penyelidikan melalui antropologi budaya, yang nota bene juga baru mulai mekar dipenghujung abad ke-19. Itu pun mula-mula sebagai etnologi yang berfokus pada msyarakat yang premitif dan kebudayaannya.
Dengan begitu kita tidak hendak menyangkal bahwa berbagai masalah kebudayaan memang digarap dalam berbagai disiplin ilmu yang sudah lebih dulu berkembang. Memang agak ironis, bahwa filsafat kebudayaan dalam prosesnya baru mengental sebagai ilmu yang membahas kebudayaan sebagai realitas global yang modern, justru setelah orang mulai mengenal problematik kebudayaan lewat ‘masyarakat primitif’. Sebenarnya ini bukan perkara aneh, karena di bidang kedokteran adalah biasa saja jika orang berusaha memahami faal tubuh manusia melaiui hewan-hewan percobaan, terutama jenis-jenis kera yang paling dekat wujudnya dengan manusia.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar