Siapa Generasi Muda Itu?
Generasi muda merupakan generasi penerus yang
eksistensinya sangat menentukan langkah kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara Indonesia ke depan. Sebagai generasi penerus, pemuda diharapkan mampu
memberikan kontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Peran generasi
muda sangat menentukan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Hariyono mengemukakan
bahwa cakrawala pemikiran yang kritis dan kreatif dengan dilandasi oleh idealisme
anak-anak muda pada awal ke 20 mampu
menjadi obor pergerakan Indonesia. Merekalah yang kemudian menjadi tonggak awal
dalam melihat realitas sebagai suatu kontruksi sosial yang progresif dan
revolusioner.
Eksistensi generasi muda menjadi pelopor pergerakan
kemerdekaan Indonesia kemudian menjadi tonggak yang sangat menentukan dalam
sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Selanjutnya dinamika peranan generasi muda
yang dipelopori oleh generasi muda yang berpendidikan tinggi berkembang di
berbagai bidang kehidupan. Seiring
dengan dinamika perkembangan politik, sosial, dan budaya di Indonesia peranan
generasi muda mengalami pasang surut. Di zaman globalisasi sekarang peranan
generasi muda terutama dalam mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan
masyarakat menjadi semakin surut.
Secara khusus persoalan generasi muda dengan
eksistensi jiwa mudanya semakin meninggalkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila
tidak lagi menjadi landasan utama dalam bertindak dan berperilaku dari berbagai
segi kehidupan generasi muda. Seharusnya Pancasila menjadi landasan utama yang
dijadikan pedoman dan petunjuk arah bagi semua elemen bangsa Indonesia baik
dalam kehidupan individu, bermasyarakat, dan bernegara.
Fenomena kecenderungan perilaku dan kepribadian
generasi muda sekarang ini semakin menjauh dari nilai-nilai Pancasila dan
kehilangan jati diri sebagai suatu individu yang berakar dari nilai-nilai luhur
budaya bangsa. Kondisi faktual saat ini yang menggerus kepribadian generasi
muda seperti: hilangnya identitas budaya bangsa, tawuran pelajar dan mahasiswa,
narkoba, seks bebas, fenomena genk motor, kekerasan yang dilakukan generasi
muda, dan degradasi moralitas pelajar menuntut pihak-pihak yang berkompeten
untuk mengantisipasi dan penanggulangi berbagai persoalan tersebut.
Lemahnya ketahanan budaya pada
generasi muda juga ditunjukkan oleh terjadinya gejala krisis identitas sebagai
akibat semakin melemahnya norma-norma lama dan belum terkonsolidasinya norma
baru, yang telah mengakibatkan terjadinya sikap ambivalensi dan disorientasi
tata nilai. Disorientasi tata nilai, ditambah dengan tumbuh suburnya semangat
kebebasan, telah menyuburkan tumbuhnya pandangan yang serba boleh (permisif)
yang telah mengakibatkan menguatnya budaya hedonis generasi muda.
Untuk itu generasi muda perlu
mereposisi perilaku dan perannya dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Saatnya generasi muda
mereposisi perilakunya dengan meninggalkan budaya hedonis dan budaya luar yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu pemuda harus memberikan
peranan yang lebih aktif dalam membumikan Pancasila terutama dalam konteks
kehidupan bermasyarakat. Peran inilah yang harus aktif dimainkan secara aktif
oleh generasi muda bersama-sama dengan komponen masyarakat lainnya untuk lebih
menanamkan nilai-nilai Pancasila di tengah berbagai persoalan masyarakat yang
mulai terlepas dari jati diri dan identitas sebagai bangsa Indonesia.
Globalisasi dengan segala
dimensinya menyebabkan berbagai ketahanan budaya, identitas nasional, dan jati
diri sebagai suatu bangsa menghadapi ancaman dan tantangan, bahkan proses
degradasi ketahanan budaya, identitas nasional, dan jati diri sebagai suatu
bangsa sudah sangat tampak dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Globalisasi
telah mengakibatkan goncangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar