Apa Kegunaan Filsafat?
Ketika filsafat baru lahir, ilmu pengetahuan masih merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari filsafat itu sendiri. Ketika itu para pemikir
yang terkenal sebagai filsuf adalah juga ilmuwan. Para filsuf zaman itu juga
merupakan ahli-ahli astronomi, ilmu bumi, matematika, dan sebagainya. Bagi
mereka, ilmu pengetahuan adalah filsafat dan filsafat adalah ilmu pengetahuan
itu sendiri.
Filsafat telah membantu manusia membebaskan diri dari cara
berpikir yang dikuasai oleh mitos dan mistis dan beralih kepada cara berpikir
yang rasional, luas dan mendalam, jelas dan sistematis, logis, kritis, dan
analitis. Karena itu, ilmu pengetahuan pun semakin tumbuh dan terus berkembang,
dan menjadi dewasa.
Kemudian, berbagai ilmu pengetahuan yang telah
mencapai tingkat kedewasaan penuh satu demi satu mulai mandiri dan meninggalkan
filsafat yang selama ini telah mendewasakan mereka. Itulah sebabnya filsafat
disebut sebagai mater scientarum atau induk segala ilmu pengetahuan.
Filsafat telah berperan dalam melahirkan, merawat, dan mendewasakan berbagai
ilmu pengatahuan yang begitu berjasa bagi kehidupan manusia.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti bahwa
filsafat sama sekali tidak ada hubunganya dengan kehidupan sehari-hari yang
konkret. Filsafat pada hakikatnya membantu manusia dalam memahami dan
menjalankan kehidupan mereka sehari-hari dengan menggunakan cara berpikir yang
lebih rasional dan tidak hanya mengandalkan mitos, mistis, atau sekedar intuisi
dan perasaan.
Dengan belajar filsafat diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan, karena dengan bertambahnya ilmu pengetahuan akan bertambah pula
cakrawala pemikiran, cakrawala pandangan yang semakin luas. Sehingga akan dapat
membantu penyelesaian masalah yang selalu kita hadapi dengan cara yang lebih bijaksana.
Dasar semua tindakan adalah ide. Sesungguhnya filsafat
di dalamnya memuat ide-ide yang fundamental. Ide-ide itulah yang akan membawa manusia
ke arah suatu kemampuan untuk merentang kesadarannya dalam segala tindakannya, sehingga
manusia akan dapat lebih hidup, lebih tanggap (peka) terhadap diri dan
lingkungannya, lebih sadar terhadap hak dan kewajibannya.
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kita semakin ditantang dengan memberikan alternatifnya. Di satu sisi
kita dihadapkan dengan kemajuan teknologi beserta dampak negatifnya, perubahan sedemikian
cepatnya, pergeseran nilai-nilai, dan pada nantinya manusia semakin jauh dari
tata nilai dan moralitas.
Di sisi lainnya, apabila kita tidak berani menghadapi kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi konsekuensinya kita akan menjadi manusia yang
terbelakang. Untuk itu kita berusaha mengejar kemajuan dengan segala upaya.
Dengan makin jauhnya kita dari tata nilai dan moralitas, akibatnya banyak
ilmuwan kehilangan bobot kebijaksanaannya. Sehingga apa yang dihasilkan ilmu
pengetahuan dan teknologi bersamaan dengan itu pula manusia kehilangan
pendirian dan dihantui kebingungan dan keraguan (skeptis). Ilmu pengetahuan
yang bersandingan dengan filsafat akan menghasilkan ilmu yangdisertai dengan
kebijaksanaan dalam penerapannya dalam kehidupan manusia.
Referensi:
Rapar, Jan
Hendrik, Pengantar Filsafat, Yogaykarta: Kanisius, 1996
Achmadi,
Asmoro, Filsafat Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar