Selasa, 20 Desember 2016

Apa Kegunaan Filsafat?

Apa Kegunaan Filsafat?

Ketika filsafat baru lahir, ilmu pengetahuan masih merupakan bagian yang tak terpisahkan dari filsafat itu sendiri. Ketika itu para pemikir yang terkenal sebagai filsuf adalah juga ilmuwan. Para filsuf zaman itu juga merupakan ahli-ahli astronomi, ilmu bumi, matematika, dan sebagainya. Bagi mereka, ilmu pengetahuan adalah filsafat dan filsafat adalah ilmu pengetahuan itu sendiri.
Filsafat telah membantu manusia membebaskan diri dari cara berpikir yang dikuasai oleh mitos dan mistis dan beralih kepada cara berpikir yang rasional, luas dan mendalam, jelas dan sistematis, logis, kritis, dan analitis. Karena itu, ilmu pengetahuan pun semakin tumbuh dan terus berkembang, dan menjadi dewasa.
Kemudian, berbagai ilmu pengetahuan yang telah mencapai tingkat kedewasaan penuh satu demi satu mulai mandiri dan meninggalkan filsafat yang selama ini telah mendewasakan mereka. Itulah sebabnya filsafat disebut sebagai mater scientarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Filsafat telah berperan dalam melahirkan, merawat, dan mendewasakan berbagai ilmu pengatahuan yang begitu berjasa bagi kehidupan manusia.
Filsafat memang abstrak, namun tidak berarti bahwa filsafat sama sekali tidak ada hubunganya dengan kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat pada hakikatnya membantu manusia dalam memahami dan menjalankan kehidupan mereka sehari-hari dengan menggunakan cara berpikir yang lebih rasional dan tidak hanya mengandalkan mitos, mistis, atau sekedar intuisi dan perasaan.
Dengan belajar filsafat diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, karena dengan bertambahnya ilmu pengetahuan akan bertambah pula cakrawala pemikiran, cakrawala pandangan yang semakin luas. Sehingga akan dapat membantu penyelesaian masalah yang selalu kita hadapi dengan cara yang lebih bijaksana.
Dasar semua tindakan adalah ide. Sesungguhnya filsafat di dalamnya memuat ide-ide yang fundamental. Ide-ide itulah yang akan membawa manusia ke arah suatu kemampuan untuk merentang kesadarannya dalam segala tindakannya, sehingga manusia akan dapat lebih hidup, lebih tanggap (peka) terhadap diri dan lingkungannya, lebih sadar terhadap hak dan kewajibannya.
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kita semakin ditantang dengan memberikan alternatifnya. Di satu sisi kita dihadapkan dengan kemajuan teknologi beserta dampak negatifnya, perubahan sedemikian cepatnya, pergeseran nilai-nilai, dan pada nantinya manusia semakin jauh dari tata nilai dan moralitas.
Di sisi lainnya, apabila kita tidak berani menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi konsekuensinya kita akan menjadi manusia yang terbelakang. Untuk itu kita berusaha mengejar kemajuan dengan segala upaya. Dengan makin jauhnya kita dari tata nilai dan moralitas, akibatnya banyak ilmuwan kehilangan bobot kebijaksanaannya. Sehingga apa yang dihasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi bersamaan dengan itu pula manusia kehilangan pendirian dan dihantui kebingungan dan keraguan (skeptis). Ilmu pengetahuan yang bersandingan dengan filsafat akan menghasilkan ilmu yangdisertai dengan kebijaksanaan dalam penerapannya dalam kehidupan manusia.
Referensi:
Rapar, Jan Hendrik, Pengantar Filsafat, Yogaykarta: Kanisius, 1996

Achmadi, Asmoro, Filsafat Umum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar