Selasa, 20 Desember 2016

Ternyata Kegagalan itu Baik loh, Kawan!!!

Ternyata Kegagalan itu Baik loh, Kawan!!!

Example story:
“Saya telah belajar tentang kegagalan relatif. Nomor tiga dalam Kejuaraan Dunia tahun 1994 itu buruk sekali dalam pandangan saya. Namun hikmahnya, saya menyadari bahwa saya tidak dapat selalu menang. Saya harus bisa menerima kekalahan. Beberapa tahun setelahnya, pencapaian peringkat empat di Olimpiade Sidney lebih menjadi pengalaman hidupdan bukan kekalahan yang menyakitkan. Saya langsung merasakan kebutuhan untuk membuktikan bahwa saya adalah pendayung yang baik sehingga saya harus tetap mendayung. Di sisi lain saya juga perlu membuktikan bahwa meski saya bagus dalam mendayung, ada hal-hal lain yang saya juga bisa bagus. Jadi saya bergabung dengan tim layar yang ambil bagian dalam America’s Cup selama setahun.”
Dari contoh cerita di atas dapat kita tarik kesimpulannya, bahwasannya keberhasilan seseorang berawal dari dorongan untuk bangkit dari kegegalan yang dialami sebelumnya. Kuncinya yaitu respons positif seseorang dalam menghadapi kegagalan dan kemampuan untuk menyerap sakit hati dan kemonotonan (tapi mungkin dia tidak sakit hati dan merasa monoton?) dalam latihan tanpa hentinya untuk berhasil.
Contohnya saja seorang anak yang belajar berjalan atau mengendarai sepeda. Atau pikirkan suatu saat dimasa lalu ketika kita sendiri bertekad mencapai sesuatu yang penting bagi kita. Semuanya memerlukan suatu tingkat kegigihan tertentu untuk sukses. Ada dua alasan utama mengapa kita dapat sukses:
1.        Hasrat kita untuk sukses mengalahkan pandangan negatif kita terhadap tingkat kemampuan kita sendiri.
2.       Penjelasan kita mengenai alasan-alasan kemunduran dan kegagalan kita membuat kita dapat mengidentifikasi berbagai faktor yang akan mengubah kegagalan menjadi kebehasilan.
Mungkin koruptor terbesar dalam kesuksesan adalah anggapan bahwa semua kesuksesan dan kegagalan kita berasal dari gen yang kita warisi. Sebenarnya, jika kita anggap demikian, maka kita setuju. Ini adalah pernyataan yang akan terpenuhi dengan sendirinya.

Jika anda ingin mengukir prestasi dalam bidang apapu, maka kita akan memenuhi kekecewaan dan kegagalan dalam prosesnya. Kadang-kadang kita akan berhasil pada awalnya tetapi kemudian terjadi kemunduran. Kadang-kadang erjadi sebaliknya. Cara kita merasionlaisasi kegagalan atau kesuksesan dalam benak kita yang menentukan tindakan kita dalam menanggapi kegagalan atau kesuksesan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar