Masyarakat “Komunisme” yang Sama-Rata dan
Sama-Rasa
Gagasan
Plato tentang masyarakat persemakmuran, yang hidup bersama, dengan pembatasan
hak milik dan penghapusan institusi keluarga, dalam batas-batas tertentu sudah
dicoba diterapkan di negara-negara komunis, seperti Uni Soviet dan
negara-negara di Eropa Timur. Eksperimen itu sudah gagal, dengan runtuhnya
komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur.
Murid
Plato, Aristoteles, juga pernah mengeritik pemikiran Plato ini. Aristoteles
mengatakan, tujuan Plato di mana seluruh warganegara bisa merasakan semua rasa
senang dan sedih bersama itu tak akan bisa diwujudkan.
Namun,
gagasan Plato tentang komunitas masyarakat yang sama rata dan sama rasa‖ itu juga bisa kita
pahami sebagai usahanya menciptakan harmoni. Cara Plato untuk menciptakan
harmoni adalah dengan menyingkirkan elemen-elemen demokrasi atau kebebasan
perseorangan yang berpotensi merusak.
Plato
mencoba menunjukkan kelemahan ide demokrasi, dengan cara menempatkan demokrasi
itu ke wujud ekstrem. Kebebasan demokratis, jika diperlakukan seperti itu, akan
mendorong etos serba permisif, yang pada dasarnya bersifat anarkis.
Jadi Plato mau
mengatakan bahwa demokrasi
secara inheren menjurus ke
pluralitas jalan hidup yang korosif. Dampak semacam inilah yang mau
dihindari Plato, dengan
membentuk masyarakat yang sama
rata dan sama rasa tersebut.
Gagasan Plato
ini tidak lantas
mati atau kehilangan relevansi
begitu saja. Krisis ekonomi
dahsyat yang melanda ekonomi Amerika dan bagian dunia lain, termasuk Indonesia,
di penghujung 2008 ini dipandang berawal dari sifat rakus dan tamak, yang
inheren dalam nilai-nilai kapitalisme dan kebebasan yang tak terkontrol.
Oleh
karena itu, gagasan Karl Marx, sosialisme, dan pembatasan kebebasan mulai
muncul lagi, dan kembali dibicarakan dalam perspektif baru akhir-akhir ini.
Dalam iklim semacam ini, pemikiran Plato tentang masyarakat ―sama rata dan sama rasa‖ itu mendapat angin
sebagai sebuah alternatif, meski tidak harus diwujudkan dalam bentuknya yang
ekstrem seperti di zaman Plato.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar