Selasa, 20 Desember 2016

Konsep Diri

Konsep Diri

Konsep diri adalah pikiran dan keyakinan seseorang mengenai dirinya sendiri.Deskripsi seorang anak kecil, adalah contoh sederhananya, misalnya ”saya berumur 8 tahun”, “saya penari terbaik dikelas”, atau “saya yang paling bodoh di kelas”.
William D. Brooks mendefinisikan konsep diri sebagai “ persepsi yang bersifat fisik, social,dan psikologis, mengenai diri kita, yang didapat dari pengalaman dan interaksi kita dengan orang lain”.
Jadi, konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini dapat bersifat psikologis, social, dan fisis (Rakhmat,2003). Misalnya, anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri anda:

Bagaimana watak saya sebenarnya?
Apa yang membuat saya bahagia dan sedih?
Apa yang sangat mencemaskan saya?

Bagaimana orang lain memandang saya?
Apakah mereka menghargai atau merendahkan saya?
Apakah mereka membenci atau menyukai saya?

Bagiamana pandangan saya tentang penampilan saya?
Apakah saya orang yang menarik atau jelek?
Apakah tubuh saya kuat atu lemah?

Jawaban pada tiga pertanyaan pertama adalah persepsi psikologis tentang diri Anda. Jawaban pada tiga pertanyaan berikutnya adalah persepsi social. Jawaban pada tiga pertanyaan terakhir adalah persepsi fisis tentang diri Anda. Dengan demikian, konsep diri bukan sekedar gambaran deskriptif tentang diri, tetapi juga penilaian tentang diri Anda.
Self-esteem (harga diri) adalah penilaian, baik positif atau negative, individu terhadap diri sendiri. Tingginya self-esteem merujuk pada tingginya estimasi individu atas nilai, kemampuan, dan kepercayaan yang dimilikinya. Sedangakan self-esteem yang rendah melibatkan penilaian yang buruk akan pengalaman masa lalu dan pengharapan yang rendah bagi pencapaian masa depan.
Orang dengan self-esteem tinggi memiliki sikap positif terhadap dirinya. Mereka merasa puas dan menghargai diri sendiri, yakin bahwa mereka mempunyai sejumlah kualitas baik, dan hal-halyang patut dibanggakan. Self –esteem mempengaruhi perilaku komunikasi seseorang. Orang dengan self-esteem tinggi akan lebih lentur dalam menaggapi situasi yang dihadapi meskipun itu situasi yang sulit karena mereka mampu menerima diri sendiri apa adanya, daripada orang dengan self-esteem rendah.
Harga diri merupakan salah satu komponen konsep diri. Konsep diri mempunyai dua komponen; komponen kognitif dan komponen afektif (Rakhmat,2003). Bisa jadi komponen kognitif berupa, “saya ini bodoh” dan komponen afektif berupa, “saya senang saya bodoh, ini lebih baik bagi saya”. Bisa jadi komponen kognitifnya sama, tetapi komponen afektifnya, ”saya malu sekali karena saya bodoh”. Komponen afektif inilah disebut harga diri. Adapun komponen kognitif disebut self-image (citra diri).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar